Senin, 26 Januari 2015

Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman"



LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN
”PENGARUH FAKTOR IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN”





DISUSUN OLEH :

Voni Mauliana
F16112007
Pendidikan Biologi Reguler B 2012


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2015



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran karena organisme multisel tumbuh dari zigot. Pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian kompleks, umumnya termasuk sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian diri antara genetik dan lingkungan. Iklim merupakan salah satu factor abiotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan. Iklim memegang peranan penting dalam penentuan jenis kultivar tanaman yang dapat dibudidayakandan dalam penentuan hasil akhir. Keberhasilan produksi tanaman mensyaratkan penggunaan sumber daya iklim, seperti penyinaran matahari, karbondioksida dan air secara efisien

B.     Masalah
Bagaimana hubungan antara faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman ?

C.    Tujuan
Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian kompleks, umumnya termasuk sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman. Kenaikan linear, pertambahan berat, kenaikan ukuran, pembelahan sel dan pembesaran sel, penambahan biomassa dan lain-lain. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian diri antara genetik dan lingkungan (Mukherji and Ghosh, 2002).
Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi/ dorman yaitu berhenti melakukan aktivitas hidup. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman yaitu faktor iklim (Amanina, 2009).
Iklim merupakan salah satu factor abiotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan. Iklim memegang peranan penting dalam penentuan jenis kultivar tanaman yang dapat dibudidayakandan dalam penentuan hasil akhir. Keberhasilan produksi tanaman mensyaratkan penggunaan sumber daya iklim, seperti penyinaran matahari, karbondioksida dan air secara efisien (Anonim, 2007). Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman ditanam diluar daerah iklimnya, maka produktivitasnya seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan (Nasution, 2009).
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajat selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.  Suhu optimum untuk aktivitas metabolisme maksimum berbeda untuk setiap jenis tanaman, populasi dan individu dari setiap jenis. Bagian tanaman dan juga tingkat perkembangannya membutuhkan suhu optimum yang berbeda (Manan, 1979). Suhu dan hujan rata-rata bulanan maupun tahunan yang dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami berdasarkan peta vegetasi De-Canddle. Vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya. Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan hujan efektif (Hanum, 2009).
Tiap jenis tanaman maupun populasi harus menyesuaikan diri dengan suhu di lingkungannya. Dalam suatu luasan geografis akan terdapat bertahun-tahun yang mempunyai kenaikkan atau penurunan suhu diluar batas normal yang mempengaruhi pertumbuhan dan mempengaruhi fungsi-fungsi tanaman yang jelek (Guslim, 2009).
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan (Amanina, 2009).


BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Waktu Pelaksanaan
Praktikum  ini di laksanakan pada tanggal 4  November 2014-selesai (8 minggu)  pukul 09: 30 – selesai di Laboratorium Biologi FKIP UNTAN Pontianak.

B.     Alat dan Bahan
a.      Alat
1.      Pot /poliback
2.      Alat ukur suhu udara, suhu tanah, cahaya, kelembaban, curah hujan
3.      Meteran
4.      Oven
b.      bahan
Anakan kacang hijau yang sudah berumur 1 minggu

c.       Cara kerja
1.      10 pot  berisi tanah disiapkan.
2.      Masing-masing pot ditanami 10 biji kacang hijau.
3.      Penyiraman dilakukan setiap hari dengan jumlah air yang sama.
4.      Lima pot diletakkan di lapangan terbuka, 5 pot lainnya diletakkan di bawah naungan.
5.      Dilakukan pengukuran suhu udara, suhu tanah, kelembaban, dan curah hujan pada kedua tempat setiap hari.
6.      Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap minggu.
7.      Pengamatan dilakukan selama 7 minggu.
8.      Dilakukan perhitungan statistik pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau dan dibandingkan pertumbuhan tanaman dikedua tempat. 


BAB IV
ANALISIS DATA
A.    Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pengamatan fisiko kimia dilapangan dengan naungan
Minggu Ke-
Suhu Tanah
Suhu Udara
Curah Hujan
Evaporasi (Ml)
Lapangan
Naungan
Lapangan
Naungan
Lapangan
Naungan
1
30.61
29.67
30.45
29.76
36
37
3.76
2
31.13
28.37
30
29.61
83.54
77.17
3.13
3
31.80
30.45
32.18
29.76
38
37
4.07
4
33.15
32.13
32.33
30.24
60
55
3.94
5
30.32
28.11
31.43
30.33
55
41.48
6.03
6
31.17
29.41
29.19
29.88
79.71
69.2
5.9
7
-
-
-
-
-
-
-
8
30.13
28.81
30.73
29.23
79.71
67
4.71

Tabel 2. Pengamatan Rata-Rata Tinggi Tanaman
Minggu ke-
Naungan
lapangan
Jumlah
rata-rata
1
12,26
9,38
22,64
14,76
2
11,29
12,36
29,65
17,76667
3
17,34
13,36
31,7
20,8
4
18,42
15,92
35,34
23,22667
5
20,05
15,94
37,99
24,66
6
22,46
19,72
42,18
28,12
7
-
-
-
-
8
22,23
22,72
46,95
30,63333
Jumlah
146,45
131,29
290,74
189,4933
Rata2
18,30625
16,41125
36,3425
23,68667




B.     Pembahasan
Praktikum pengaruh faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman. Bahan yang digunakan yaitu biji kacang hijau. Praktikum ini hal yang diamati adalah pengamatan terhadap faktor abiotik seperti  suhu tanah, suhu udara, kelembapan, curah hujan dan evaporasi yang dilakukan pada daerah naungan dan lapangan terbuka dengan pengamatan selama 8 minggu. Brdasarkan hasil pengamatan, suhu tanah, suhu udara, kelembapan, curah hujan dan evaporasi, rata-rata suhu tanah dan suhu udara pada naungan lebih rendah daripada dilapangan, begitu juga untuk curah hujan. Hal ini dikarenakan suhu  berkaitan dengan jumlah cahaya yang masuk ke dalam naungan dan lapangan. Jumlah cahaya yang masuk ke naungan lebih sedikit dibandingkan di lapangan terbuka, oleh karena itu suhu di naungan lebih rendah dibandingkan suhu di lapangan terbuka. Panas yang ada pada cahaya matahari masuk ke dalam tanah dan menyebabkan suhu tanah di lapangan terbuka lebih tinggi dibandingkan di naungan. Selain itu suhu juga berkaitan dengan evaporasi dimana jika suhu tinggi maka evaporasi yang terjadi besar. Besar kecil penguapan tentu akan mempengaruhi pertumbuhan kacanag hijau, dimana bila penguapan besar maka proses fotosintesis nya semakin cepat, ini dibuktikan pada tanaman yang ada dilapangan maupun di naungan.
Selanjutnya hasil pengamatan pada tinggi tanaman, tanaman yang berada di naungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanaman yang berada dilapangan yaitu 18,30625 cm berbanding 16,41125 cm. Dapat terlihat bahwa tanaman yang diletakan pada lapangan terbuka rata- rata tinggi tanaman lebih rendah dibandingkan daerah naungan. Akan tetapi tanaman yang berada pada daerah lapangan memiliki daun yang segar serta berwarna hijau. Hal ini berbanding terbalik dengan tanaman yang berada didaerah naungan yang tanamannya layu dan berwarna kuning. Perbedaan kedua tanaman ini disebabkan karena adanya faktor dari cahaya matahari. Karena kondisi iklim yang tidak sesuai akan menyebabkan kelayuan terhadap tanaman sehingga tanaman tidak bertambah tinggi. Apabila keadaan iklim sesuai maka pertumbuhan tanaman akan terus menerus, dalam hal ini tumbuhan belum mengalami laju permanen artinya apabila keadaan suhu tetap terjaga maka tumbuhan akan tetap segar. Cahaya matahari yang diterima oleh kedua lokasi (naungan dan lapangan) berbeda. Pada lapangan cahaya matahari yang diterima tanaman  maksimal, tanaman tidak terhalang kanopi  sehingga fotosintesis juga dapat terjadi maksimal  akibatnya pertumbuhan kacang hijau lebih maksimal. Sedangkan cahaya matahari yang diterima tanaman di naungan lebih sedikit bila dibandingkan dengan dilapangan, karena kacang hijau di naungan terlindung oleh atap. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan kacang hijau tidak maksimal karena tidak dapat malakukan fotosintesis dengan baik, dan lama kelamaan tumbuhan akan mati karena kekurangan makanan.
Selain itu, Kelembaban juga menjadi faktor berkaitan dengan pencahayaan dan penguapan. Pada lapangan, cahaya matahari  diterima secara maksimal dan menyebabkan penguapan tinggi sehingga kadar air semakin sedikit, akibatnyan kelembapan tanah dan udara di lapangan lebih rendah. Sedangkan di naungan kelembabannya lebih tinggi karena cahaya matahari sedikit dan penguapan yang kecil akibatnya kadar airnya banyak yang dapat menyebabkan tanah di naungan lebih lembab. Hormon auksin yang bekerja pada tanaman yang berada pada daerah naungan bekerja optimal karena tidak terhalang oleh suhu yang tinggi dan penguapan yang juga tinggi dibandingkan dengan yang berada dilapangan, oleh karena itu tanaman yang berada dinaungan lebih tinggi.

BAB V
PENUTUP
A.    Simpulan
1.      suhu tanah, suhu udara, kelembapan, curah hujan dan evaporasi, rata-rata suhu tanah dan suhu udara pada naungan lebih rendah daripada dilapangan, begitu juga untuk curah hujan.
2.      Jumlah cahaya yang masuk ke naungan lebih sedikit dibandingkan di lapangan terbuka, oleh karena itu suhu di naungan lebih rendah dibandingkan suhu di lapangan terbuka.
3.      Besar kecil penguapan mempengaruhi pertumbuhan kacanag hijau, dimana bila penguapan besar maka proses fotosintesis nya semakin cepat, ini dibuktikan pada tanaman yang ada dilapangan maupun di naungan.
4.      tanaman yang berada di naungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanaman yang berada dilapangan yaitu 18,30625 cm berbanding 16,41125 cm. Dapat terlihat bahwa tanaman yang diletakan pada lapangan terbuka rata- rata tinggi tanaman lebih rendah dibandingkan daerah naungan.
5.      Kelembaban menjadi faktor berkaitan dengan pencahayaan dan penguapan. Pada lapangan, cahaya matahari  diterima secara maksimal dan menyebabkan penguapan tinggi sehingga kadar air semakin sedikit, akibatnyan kelembapan tanah dan udara di lapangan lebih rendah.

B.     Saran
Dalam praktikum ini sebaiknya dapat dilakukan kerjasama antar 2 kelompok yang digabung untuk melakukan pengamatan, sehingga dalam proses pengamatan, semua praktikan dapat mengetahui faktor abiotik dari tanaman kacang hijau serta dapat mengukurnya.

DAFTAR PUSTAKA
Amanina. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan. (Online).
(http://moslem4life.blogspot.com/, diakses pada tanggal 18 Januari 2015)
Anonim. 2009. Laporan Fisiologi Tumbuhan. (Online). (http://4m3one.wordpress.com/, diakses
Pada tanggal 18 Januari 2015)
Mukherji, S. and Glosh, A.K., 2002. Plant Fisiology. Tata Mc-Graw Hill. New Delhi
            Fitter dan Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gajah Mada University  
                        Press.
Michael, P. 1997. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta : UI
            Press.






Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman"

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN ”PENGARUH FAKTOR IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN” DISUSUN OLEH : Voni Maul...